Layar OLED membutuhkan energi lebih efisien daripada teknologi layar LCD, plasma, maupun tabung. Selain itu, layar OLED menghasilkan pencahayaan yang lebih terang dan bentuknya lebih tipis dari LCD namun sudut pandang hingga 180 derajat layaknya CRT.
Meski demikian, produk pertama yang siap dilempar ke pasar hanya menggunakan layar 11 inci setebal 3 milimeter. Selain itu biaya produksi layar OLED masih mahal. Ihara mengatakan dengan harga jual perdana setiap unit sebesar 200 ribu Yen atau sekitar Rp17 juta, Sony tidak berharap untung besar.
Sebagai produk uji di pasar, Sony hanya akan memproduksi 2000 unti setiap bulan. bandingkan dengan prduksi televisi LCD yang mencapai 10 juta unit dalam setahun.
Pasar televisi dunia yang diperkirakan senilai 82 miliar dollar AS masih didominasi LCD dan plasma. Sony berada di urutan kedua pemimpin pasar LCD dunia setelah Samsung.
+ komentar + 1 komentar
hebat bro, interface, gambar, warna nya pas banget, isi n tips nya masih kebanyakan linuxnya..
tapi hebat bro....
Post a Comment
Silahkan isi komentar tentang blog ini
jangan gunakan fasilitas komentar ini untuk IKLAN !